MELAYANI, BUKAN DILAYANI

 


Matius 20:28,

"sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Prinsip Melayani, bukan untuk dilayani haruslah menjadi prinsip hidup kita sebagai murid Kristus. Firman Tuhan katakan bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia tujuannya adalah untuk melayani, bukan untuk dilayani. Matius 20:28 mengatakan bahwa Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya untuk melayani. Melayani adalah panggilan tertinggi dari sebuah hidup Kekristenan sebab melayani adalah meneladani Tuhan Yesus dan hidup sama seperti Tuhan Yesus. Melayani itu bukan sekedar aktif dalam kegiatan gereja, atau mau berkorban untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Melayani juga menyangkut hati. Melayani bukan sekedar soal aksi/aktivitas, tetapi juga soal motivasi.

 

Pelayanan yang tulus itu muncul dari hati hamba, dimana kita melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23).

Inilah pelayanan sejati kepada Tuhan. Kita harus melihat bahwa kesempatan Melayani adalah sebuah kehormatan, dimana kita melakukan segala sesuatu tanpa beban. Karena melayani adalah sebuah Anugrah Allah, sebuah kepercayaan dari Sang Tuan. Dan melayani adalah bentuk ungkapan kasih kita kepada Allah.

 

Dari Bahasa Yunaninya Melayani adalah Diakoneo yang artinya to be a servant dan attendant. Diakoneo: Diaken: Diakonis: melayani dengan penuh sukacita. Melayani bicara bahwa kita menempatkan diri sebagai seorang hamba (budak/doulos/bond-servant). Dimana kita memiliki komitmen total kepada Kristus, Sang Tuan. Dan tidak mengabdi kepada dua tuan.

 

Seorang budak adalah pekerja yang dimiliki oleh tuannya, yang tidak memiliki hak atas dirinya, dan harus siap melayani setiap waktu. Melayani bukan sekedar apa yang kita lakukan, tetapi apa yang mendasari kita melakukan pelayanan tersebut. Melayani berarti setiap apa yang kita pikir, lihat, dengar, katakan, lakukan, motivasi, orientasinya semua kepada Allah. Jadi jika pelayanan yang kita lakukan bukan berorientasi kepada Tuhan, itu bukanlah melayani.

 

Melayani Tuhan adalah melibatkan diri kita sendiri dengan sukarela dan tulus hati untuk menyerahkan diri kepada Tuhan, dipakai dan dipimpin oleh-Nya.

Dimana kita mempersembahkan diri kepada Tuhan untuk mau dipakai dan dipimpin oleh Tuhan seturut kehendak Tuhan. Melayani memang tidak mudah sebab dengan melayani kita harus rela menyangkal diri.

 

Tuhan Yesus adalah model dan teladan bagaimana kita seharusnya menjalani kehidupan ini. Jika kita mengamati kehidupan Yesus, kita dapat melihat bahwa hidup-Nya adalah untuk melayani manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan bahkan memberikan nyawa-Nya untuk pelayanan khusus-Nya, yaitu menebus umat manusia dari hukuman dosa.

Bagi kita orang percaya urusan melayani adalah perkara serius. Melayani bukan sekedar suka menolong dan melakukan hal-hal yang ditugaskan gereja. Melayani adalah hidup orang percaya itu sendiri. Kita terus menerus (kontinu) mengalami pembentukan/penanggulangan Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya, yang melayani Dia dan sesama, baik dalam pekerjaan sehari-hari, maupun dalam pelayanan gerejawi.

Unsur-unsur dalam Melayani:

1. Melayani dengan Kasih.

Yakni melayani tanpa memandang siapa orang itu dan bagaimana orang itu.

Karena Tuhan Yesus telah lebih dahulu mengasihi kita tanpa memandang siapa kita dan bagaimana kita. (1 Yoh 4:10).

Setiap kita orang percaya telah menerima kasih yang sempurna dan kita juga harus memberikan kasih itu kepada sesama dan saling melayani. Jadi orang percaya hidup dan bergerak dalam lingkaran kasih seperti Tritunggal.

2. Melayani supaya orang lain juga menerima keselamatan yang kita terima.

Sama seperti kita yang telah menerima keselamatan, dibasuh dan disucikan oleh Kristus orang lain juga berhak menerima keselamatan yang sudah kita terima.

Bagian kita adalah menjadi saksi-saksi Kristus dimanapun kita berada, memberitakan Injil Kristus kepada semua orang.

3. Melayani sebagai hamba.

-Mengambil bagian yang paling rendah atau hina bahkan yang tidak mau dikerjakan orang lain.

-Tidak mengharapkan pujian, pengakuan.

-Melakukannya dengan rela hati dan dengan sukacita.

-Menempatkan orang lain sebagai yang paling utama.

-Mengerjakan lebih dari sepatutnya (melampaui yang seharusnya).

-Mengganggu harga diri.

4. Melayani adalah tanda cinta kita kepada Tuhan.

Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Yohanes 15:16 berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Melayani adalah perintah Tuhan, dan jika kita mengasihi Tuhan berarti harus melakukan perintah Tuhan dan salah satunya adalah melayani. Mari jadikan pelayanan menjadi keharusan dalam hidup kita. Apapun masalah kita dan kondisi kita jangan pernah berhenti melayani.

Dalam melayani pastikan bahwa Kasih Allah penuh di dalam kita supaya kitapun dapat melakukan segala sesuatu dengan penuh Kasih dan Sukacita. Bukan dengan kekuatan dan kemanusiaan kita, melainkan digerakkan oleh kasih Kristus yang memenuhi hati, pikiran dan seluruh hidup kita. Ingatlah bahwa Pelayanan sejati terjadi ketika kita membiarkan Tuhan bekerja melalui kita untuk kemuliaan dan kehormatan-Nya. Besar atau kecil, semua pelayanan yang dilakukan dalam nama Yesus, akan diberkati. Kita harus berhati-hati, karena pelayanan kita adalah untuk kemuliaan Kristus.

 

1 Petrus 4:11b

(TB) jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

(TSI3) Kalau kamu sudah diberi kemampuan untuk melayani dengan cara-cara lain, hendaklah kamu berpikir, “Aku bisa melayani hanya karena Allah memberikan kemampuan kepadaku.” Dengan begitu, Allah akan dimuliakan melalui segala sesuatu yang kita kerjakan. Kristus Yesus memberikan kemampuan itu kepada kita, maka Dialah yang berkuasa dan pantas untuk dipuji sampai selama-lamanya! Amin.

 

Mari Melayani, bukan dilayani.

Tuhan Yesus menolong kita semua

Tim Penggembalaan

(Ibu Dkns. Eunike Erlis Fitriana Widianto)

 

Komentar

Postingan Populer