Manusia pada Akhir Zaman
Keberdosaan membuat kita terpisah jauh dari Tuhan. Tanpa pengertian, manusia seperti binatang. Dosa itu harus mati, agar kita hidup bagi Allah. 2 Pet 2:8 "sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa" Peperangan sudah di mulai, bahkan sedang berjalan. Rasul Paulus mengatakan, orang kristen harus bertanding dalam pertandingan iman dan menjadi lebih daripada pemenang. Alangkah baiknya jika kita mengenali diri kita sendiri, agar kita dapat menjaga hidup kita berkualitas. Bagaimana kita tetap bisa hidup dengan berkualitas:
2 Tim 3:1 “Ketahuilah bahwa pada
hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.”
Seakan-akan masa
yang sukar itu mendatangi kita. Saat orang mencintai dirinya secara sesuka
manusia maka yang diterima adalah akibat.
2 Tim 3:2 “Manusia akan mencintai
dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan
diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua
dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,”
Ada satu kehendak bebas dalam diri manusia,
yang manusia lakukan tidak sesuai dengan yang Tuhan perintahkan. Sekalipun kita
sudah ditebus oleh Yesus Kristus, kita tetap punya pilihan. Sayangnya manusia
dalam keberdosaannya, kehendak bebasnya tidak dipakai dalam
kepentingan Kristus. Melakukan kehendak Kristus bukan perkara suka atau tidak.
1 Tim 6:10 Karena akar segala
kejahatan ialah cinta uang...." Kualitas sesungguhnya saat kita di
luar ibadah. Kata mencintai disini adalah kebalikan dari
mencintai Allah. 1 Tim 6:11 "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah
semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan
kelembutan." Ciri manusia Allah adalah menghormati otoritas
yaitu otoritas Allah, keluarga, negara dan gereja, dan tidak mencari
penghormatan bagi diri. Banyak orang yang menyepelekan otoritas, salah satunya
Esau yang menggantinya dengan makanan. Dalam keluarga, otoritas ada di kepala
keluarga. Saat seorang istri melayani suami, itu tidak menjadikan
lebih rendah, tetapi memang harus dilakukan karena Tuhan.
Hormatilah Tuhan Allahmu, maka Ia akan
menghormati engkau. Kebenaran Tuhan memiliki otoritas, maka gereja bisa
memberkati pernikahan, baptisan atau penyerahan Anak. Kita yang memberontak
kepada otoritas, kecenderungan memiliki berhalanya sendiri. 2 Tim
3:5 "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" Mereka
pandai beribadah, tetapi tidak bertemu Tuhan.
-Alm. Pdt. Arinto Eko Purwantoro,SH.Sp.N

Komentar
Posting Komentar