Kesatuan Tubuh Kristus dan Pemuridan adalah Kunci Pelaksanaan Amanat Agung
Pada dasarnya, anggota-anggota jemaat merupakan pribadi berbeda yang memiliki panggilan masing-masing pula. Namun meskipun demikian, anggota jemaat merupakan orang-orang yang sama dalam hal panggilan untuk melayani. Oleh sebab itu, demi kepentingan kerajaan Allah hendaknya jemaat bersatu padu dan saling melengkapi satu sama lain, agar tubuh Kristus tempat kita bernaung selalu kuat berjalan dalam kasih dan kebenaran (Roma 12:7-8), bukannya justru malah terpecah.
Roh Kudus sebagai pemersatu jemaat
Oleh karena sifat dasar kemanusiaan yang seringkali dapat
memecah persatuan dan kesatuan jemaat, maka hanya Roh Kudus yang mampu
menyatukan jemaat melalui buah-buah roh (Galatia 5:22), karena pada dasarnya
sifat manusiawi yang masih ada pada jemaat seringkali membuat jemaat gagal
untuk bersatu dan berujung pada perpecahan tubuh Kristus. Ingatlah, bahwa
setiap harinya ada perang yang terjadi antara kemanusiawian versus roh untuk
"memperebutkan" jemaat.
Keputusan secara korporat
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, maka keputusan dari
masing-masing jemaat untuk bersatu sangatlah vital, dimana hal tersebut akan
membentuk suatu keputusan bersama secara korporat.
Jika kesatuan jemaat telah tercapai, maka barulah kita dapat
melaksanakan amanat agung yang telah diperintahkan oleh Yesus kepada para murid
sebelum kenaikan-Nya ke surga (Matius 28:16-20), yaitu untuk memberitakan Injil
dan mewartakan nama Yesus kepada dunia, agar manusia (yang mau datang kepada
Yesus) dapat diselamatkan dari maut.
Adalah sebuah kemustahilan melaksanakan amanat agung tanpa
adanya kesatuan tubuh Kristus dan komitmen jemaat.
Jangan lupakan pemuridan!
Namun demikian, kita semua yang hendak melaksanakan amanat
agung seyogianya sadar akan satu hal vital selain kesatuan jemaat, yaitu
pemuridan. Tanpa kematangan rohani dan pengertian firman yang benar dan cukup,
niscaya injil dan kebenaran Tuhan yang diberitakan hanya akan menjadi sia-sia
belaka, karena tidak dilakukan dengan dasar firman yang kuat dan teruji.
Celakanya lagi, "pemberitaan Injil" yang dilakukan malah cenderung
dapat berpusat pada kepentingan manusia, antara lain penambahan kuantitas
jemaat, popularitas, ataupun hanya kepuasan dan hobi belaka.
Oleh karena itu...
Mari bersatu!
Namun jangan lupa, isi dulu roh kita agar kebenaran yang
kita beritakan merupakan Kristus itu sendiri yang adalah amanat agung, bukan
kepentingan manusia.
-Yehuda Bimo Yudanto Purwantoro
Putro-
Koordinator Komisi Musik
.jpg)
Komentar
Posting Komentar